Halaman

Senin, 31 Agustus 2009

Berhubungan Intim dengan Mayat Sejak Zaman Mesir Kuno

Sumber : cr2/sripo

DALAM ilmu seksologi, berhubungan seks dengan mayat dikenal dengan istilah nekrofilia. Dalam bahasa Yunani, nekro berarti mayat. Kelainan ini disebut juga thanatofilia atau necrolagnia.

Ada 3 tipe penderita nekrofilia. Pertama, necrophilic homicide, penderitanya harus membunuh terlebih dahulu untuk mendapatkan mayat dan memperoleh kepuasan seksual. Kedua, regular necrophilia, si penderita hanya menggunakan mayat yang sudah mati untuk memperoleh kesenangan seksual.

Ketiga, necrophilic fantasy, si penderita berfantasi berhubungan seks dengan mayat, tetapi tidak melakukannya. Teori tentang motif seseorang melakukan penyimpangan seks yang pertama disebabkan ia takut berhubungan dengan normal. Ia takut terjadi penolakan yang otomatis mempengaruhi psikologis dan aktivitas seksualnya. Mayat adalah objek seksual yang dianggap tidak akan dapat melawan atau menolak keinginannya dalam berhubungan seksual.

Melihat kasus Iwan maka hal ini masuk akal. Iwan agaknya bertepuk cinta sebelah tangan. Kebaikan Alia disalahartikan oleh Iwan. Untuk mendapatkan cinta Alia, Iwan menempuh cara tidak manusiawi. Perbuatan menyimpang itu sebenarnya bukan hal baru. Sejarah Mesir Kuno ribuan tahun lalu mencatat, para suami yang takut mayat istrinya diperlakukan tak senonoh oleh pembalsem, menyimpan mayat istrinya di rumah sampai benar-benar membusuk.

Salah satu yang menjadi legenda hingga kini adalah Raja Herod yang membunuh istrinya, kemudian berhubungan seks dengan mayatnya selama lebih dari 7 tahun. Sementara pada beberapa kebudayaan kuno aktivitas itu dijadikan media berkomunikasi dengan jin. Dalam lintasan sejarah, tercatat Sersan Bertrand dari resimen ke-74 militer Prancis pernah membongkar kuburan beberapa wanita dan berhubungan seks dengan mayat wanita itu.

Guido Henckel von Donnersmarck (mati 1916) juga diduga melakukannya dengan mayat istri pertamanya yang ia simpan dalam tangki alkohol raksasa. Ada juga orang bernama Henri Blot yang membongkar kuburan seorang penari balet, Fernande Mery, pada Maret dan Juni 1886 dan berhubungan seks dengan mayat itu.

source