Sabtu, 28 Agustus 2010 10:51 WIB
Metrotvnews.com, Karo: Ribuan warga Naman Teran, Karo, Sumatra Utara, sejak kemarin malam meninggalkan rumah mereka. Warga dari 15 desa yang bermukim di sekitar Gunung Sinabung itu menyelamatkan diri, setelah gunung mengeluarkan asap panas.
Warga yang mengungsi, antara lain, berasal dari Desa Sukanalu Teran, Naman Teran, Kinepen, Kuta Rakyat, dan Batu Karang. Mereka bahkan mengungsi hingga Kakabanjahe dan Berastagi.
Gunung Sinabung kembali aktif mengeluarkan debu dan lahar panas. Hingga Sabtu (28/8), warga masih bertahan di pengungsian. Sebagian warga telah meninggalkan lokasi pengungsian untuk kembali ke rumah masing-masing guna mengambil perbekalan.
Salah satu warga, Beru Sitepu, mengaku meninggalkan kampung hanya membawa bekal kain yang dipakai. Ia menyelamatkan diri dengan suami dan kelima cucunya. Warga menunggu keputusan pemerintah apakan mereka sudah dapat meninggalkan lokasi pengungsian atau belum. (Nurmansyah/DOR)
Gunung Sinabung Meletus
Minggu, 29 Agustus 2010 01:23 WIB
Metrotvnews.com, Jakarta: Gunung Sinabung yang terletak di Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara meletus, Ahad (29/8) sekitar pukul 00.15 Waktu Indonesia Barat.
Kepala Desa Sukanalu, Kecamatan Naman, Paten Sitepu, mengatakan bahwa api mulai keluar dari puncak Gunung Sinabung sekitar pukul 00.15 WIB.
Keseluruhan warga yang berada di sekitar kaki Gunung Sinabung juga dilaporkan telah mengevakuasi diri ke arah kota Kabanjahe.
Selain anggota keluarga, masyarakat juga dilaporkan berupaya membawa sebagian barang milik mereka untuk diamankan.
Sebelumnya, masyarakat sekitar Gunung Sinabung tidak menduga gunung akan meletus karena mendapat informasi dari petugas Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), bahwa gunung tersebut masih dalam kondisi aman. Namun tiba-tiba meletus, ujar Paten Sitepu.
Berdasarkan informasi tersebut, pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanah Karo mengimbau warga yang mengungsi untuk kembali ke rumah masing-masing.
Namun sebagian besar pengungsi tersebut tidak mengindahkan imbauan pemkab dan bertahan di lokasi evakuasi, hanya sebagian warga yang kembali ke kediaman mereka.
Ia juga menyebutkan belum adanya petugas kepolisian di lokasi untuk membantu evakuasi warga.
Sebelumnya Gunung Sinabung yang memiliki ketinggian 2.460 meter di atas permukaan laut itu mulai menunjukkan aktivitasnya dengan mengeluarkan asap hitam pada hari Sabtu (28/08) kemarin pagi.(Ant/RIZ)
SUMBER
Status Gunung Sinabung 'Awas
Minggu, 29 Agustus 2010 02:47 WIB
Metrotvnews.com, Karo: Gunung Sinabung yang terletak di Kecamatan Naman, Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara yang meletus Ahad (29/8) sekitar pukul 00.08 Waktu Indonesia Barat, statusnya dinaikkan, kata kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.
"Sebelumnya, tidak ada aktivitas yang berarti dari Gunung Sinabung sehingga gunung tersebut tidak mendapat prioritas pemantauan sejak tahun 1600-an," ujar kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Surono, Ahad (29/8) dini hari.
Menyikapi semburan api yang bisa terlihat hingga belasan kilometer jauhnya itu, pihaknya juga menyatakan status gunung tersebut menjadi "awas", dan memerintahkan seluruh warga yang bermukim di kaki gunung itu untuk melakukan evakuasi hingga enam kilometer jauhnya sejak pukul 00.08 WIB.
Mengatasi letusan di gunung api tersebut pihaknya juga sudah menurunkan tim peneliti ke lokasi sejak awal aktivitas gunung tersebut yang mengeluarkan asap putih.
"Dengan adanya aktivitas yang mendadak ini, status gunung api Sinabung dinaikkan dari B, yang tidak pernah dimonitor menjadi A, untuk dimonitor," ujarnya.
Sejumlah warga desa dari Kecamatan Simpang Empat dan Kecamatan Naman, Kabupaten Tanah Karo, sejak Jumat (27/8) telah dikejutkan oleh kabut asap bercampur partikel belerang berwarna putih yang menyembur dari puncak Gunung Sinabung.
Kabut asap bercampur belerang itu menimbulkan bau menusuk hidung dan mengganggu jarak pandang di sebagaian wilayah Karo.(Ant/RIZ)
SUMBER
letusan:
keadaan kota berastagi ketika gunung meletus
KABAR TERBARU AKAN DI UPDATE SENANTIASA
info dari teman yang dapat di percaya:
Data lokasi pengungsi akibat aktifitas Gunung Sinabung yg berada di wil Kab. Karo:
1. Jambur Lige Kabanjahe : 1.400 pengungsi.
2. Jambur Dalianatolu Kabanjahe : 1.300 pengungsi.
3. Jambur Tuah Lopati Kabanjahe : 1.362 pengungsi.
4. Jambur Adil Makmur Kabanjahe : 1.450 pengungsi.
5. Jambur Sempakata Kabanjahe : 1.370 pengungsi.
6. Jambur Taras Berastagi : 1.200 pengungsi.
7. Klasis GBKP Kabanjahe : 225 pengungsi.
8. Kantor KMPI : 360 pengungsi.
konsentrasi pengungsi mayoritas di kota Kabanjahe.
Pengungsi di jamburtaras berastagi:
Minggu, 29 Agustus 2010 | 10:51 WIB
Detik-detik meletusnya gunung Sinabung, Minggu (29/8/2010) pukul 00.15 WIB. Tampak lahar panas meluncur dari puncak gunung dengan api masih menyala.
JAKARTA, KOMPAS.com — Letusan Gunung Sinabung di Karo, Sumatera Utara, Minggu (29/8/2010) dini hari, dikabarkan menimbulkan korban jiwa satu orang. Hal tersebut disampaikan Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana Alam, Andi Arief, melalui Twitter.
"Seorang warga wafat setelah menderita sesak napas saat dalam perjalanan mengungsi keluar dari desanya. Surbakti (54), warga Desa Cinta Rakyat," tulis Andi Arief dalam akun Twitter @andiariefnew.
Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana Alam, Andi Arief, memang intensif membagikan info soal perkembangan aktivitas dan penanggulangan bencana Gunung Sinabung di Sumatera Utara melalui akun jejaring sosial Twitter.
"Presiden mengikuti terus perkembangan dan sudah dilaporkan soal terjadinya letusan ini," tulis Andi Arief di akunnya.
Dia menuliskan, berdasarkan hasil koordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan Vulkanologi, komando penanganan ada di tangan Bupati Tanah Karo.
Gunung Sinabung yang terletak di Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara, meletus Minggu sekitar pukul 00.15 WIB. Sebelumnya, Gunung Sinabung yang memiliki ketinggian 2.460 meter di atas permukaan laut itu mulai menunjukkan aktivitas dengan mengeluarkan asap hitam pada hari Sabtu (28/8/2010) pagi.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menaikkan status Gunung Sinabung ke level awas. Selain itu, tipe gunung api tersebut juga diubah dari tipe B menjadi tipe A.
Palang Merah Indonesia memperkirakan setidaknya 12.000 warga mengungsi akibat letusan Gunung Sinabung. Saat ini, ribuan warga tersebut masih mengungsi.
Minggu, 29 Agustus 2010 | 08:49 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Palang Merah Indonesia memperkirakan setidaknya 12.000 warga mengungsi akibat letusan Gunung Sinabung di Karo, Sumatera Utara.
"Berdasarkan data sementara dari tim Satgana PMI, tercatat ada 12.000 warga dari tiga kecamatan dan 14 desa yang terpaksa mengungsi," kata personel Satgana PMI Provinsi Sumatera Utara, Muhammad Irsal, ketika dihubungi dari Jakarta, Minggu (29/8/2010).
Muhammad Irsal merupakan salah satu personel Satgana yang saat ini bertugas siaga di lokasi Desa Sigaranggarang, Gunung Sinabung. Lebih lanjut, Irsal menyebutkan beberapa lokasi yang terkena dampak, di antaranya Kecamatan Namanparang, Desa Bekerah, Simacan, Suka Nalau, Sigaranggarang, Kota Gunung, Kuta Rakyat, dan Kota Bayakan.
Termasuk pula Kecamatan Payung, Desa Sukameria dan Desa Selandi, serta Kecamatan Tiga Nerkan, Desa Mardinding, Kutambaru, dan Desa Terdaji pun terkena dampak letusan Gunung Sinabung.
Dalam proses evakuasi warga, PMI bergabung dengan tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), pemerintah setempat, Dinas Sosial, dan Dinas Kesehatan.
Irsal juga menjelaskan bahwa lokasi di sekitar kaki Gunung Sinabung sekarang sudah steril, lokasi sudah kosong. Seluruh warga sudah mengungsi ke tempat aman. "Warga diungsikan di Pendopo Kabanjahe dan Jamburligit," kata Irsal.
Gunung Sinabung di Kabupaten Karo menyemburkan asap tebal dan debu vulkanik mulai Jumat malam dan akhirnya meletus Minggu dini hari sekitar pukul 00.15 WIB.
"Tengah malam tadi, terasa ada guncangan yang cukup kuat. Itu adalah gempa vulkanik. Setelahnya, tampak puncak Gunung Sinabung mengeluarkan lava pijar. Api mulai membakar hutan di kaki gunung. Tak lama, turun asap tebal dan membuat jarak pandang hanya lima meter. Penduduk segera kami bantu evakuasi ke lokasi aman," kata Irsal.
Sejak Gunung Sinabung di Kabupaten Karo menyemburkan asap tebal dan debu vulkanik, PMI Sumatera Utara telah mengerahkan lima personel Satgana ke lokasi di Gunung Sinabung, mulai Jumat (27/8/2010) malam. Satgana sejak Sabtu malam juga terus membantu evakuasi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung untuk dibawa ke tempat yang aman guna menghindari jatuhnya korban jiwa.
Secara berkala, mereka memantau beberapa desa yang letaknya di kaki Gunung Sinabung. PMI juga telah membagikan 500 masker, kemudian tiga personel Satgana PMI Sumatera Utara beserta satu ambulansnya melakukan penyisiran dan berkeliling desa memantau kondisi terakhir.
SUMBER
Originally Posted by pengkah
Korban Jiwa
Sampai dengan hari ke 3 (tiga) terjadinya bencana letusan gunung sinabung dilaporkan korban jiwa dengan data sbb :
1. Nartari Br Ginting 65 Th Pr Desa Naman Sesak Napas Meninggal
2. Dana Sembiring 80 Th Pr Desa Gung Pito Rujuk RS Kabanjahe
Sumber : Posko Utama Kabupaten Karo, 2010
30 AGUSTUS 2010, 09.43 WIB
1. sekolah diseluruh kab.karo diliburkan selama 3 hari. Bahkan ada beberapa sekolah yg diliburkan untuk waktu yg lebih lama.
2. Keadaan pengungsi kini lebih baik. Suply makanan, obat2an, pakaian & kebutuhan lainnya sudah di distribusikan dgn lancar.
3. Tadi pagi sinabung kembali mengeluarkan kepulan asap, tapi sejauh ini tidak yg perlu di kuatirkan.
Laporan selesai
Semburan asap 30 agust 2010:
semburan asap Sinabung pukul 06:25 wib:
Pengungsi Mulai Terserang Penyakit
Headline News / Nusantara / Senin, 30 Agustus 2010 10:20 WIB
Metrotvnews.com, Karo: Ratusan pengungsi korban letusan Gunung Sinabung mulai terserang berbagai macam penyakit. Umumnya mereka mengeluh sesak napas, diare, demam, batuk, dan pilek.
Penyakit menyerang lantaran banyak pengungsi mengirup abu vulkanik yang dimuntahkan Gunung Sinabung. Selain itu, selama di pengungsian, warga acap mengonsumsi makanan instan, seperti mi.
"Pening terus sakit perut lantaran gunung itu," kata Maranata, seorang pengungsi di Jambur Taras (rumah bersama) di Berastagi, Kabupaten Karo, Sumut.
Di samping keluhan fisik, banyak pula warga yang menanggung bebas psikis cukup berat. Mereka stres karena memikirkan rumah yang ditinggalkan atau takut Gunung Sinabung akan meletus lagi.(ICH)
SUMBER
sumber: kaskus.us