Halaman

Sabtu, 30 Januari 2010

Menara atomium yang FUTURISTIS





Brussels - Unik, itulah kesan pertama melihat menara Atomium di Brussels, Belgia. 9 Bola baja raksasa disusun membentuk struktur inti sebuah kristal. Sungguh futuristis.



Menara Atomium menjadi salah satu ikon Brussels, selain Manneken Piss. Letaknya sedikit di luar kota, tepatnya di kawasan Heysel Park yang merupakan arena pekan raya semacam PRJ di Kemayoran. Berbagai gedung pameran bertebaran di sekitar lokasi.


Atomium pun memiliki sejarah sebagai kenang-kenangan Pekan Raya Brussel Expo 1958. Andre Waterkeyn merancang menara Atomium karena pada masa itu teknologi atom dianggap sebagai teknologi yang paling mumpuni.






Yang mengundang kekaguman pengunjung adalah, semua bola raksasa ini bisa tegak berdiri hanya bertumpu pada satu bola utama saja ditambah 3 tiang penunjang. Diniatkan sebagai dekorasi pameran, ternyata masyarakat merasa sayang untuk membongkar Atomium. Menara ini pun menjadi bangunan permanen.


Saat mengunjungi Atomium, Rabu (5/3/2009), bola-bola raksasanya sudah tampak berkilau dari kejauhan. Pengunjung memang harus berjalan sekitar 500 meter dari stasiun kereta terdekat.






Atomium menjulang dengan titik tertinggi 102 meter. Setiap bola raksasanya berdiameter 18 meter. Dari bola utama yang menyentuh tanah, pengunjung bisa naik ke setiap bola dengan tangga atau lift penghubung. Untuk masuk, orang dewasa harus merogoh kocek 9 Euro dan anak-anak 6 Euro. Jika ingin gratis, pengunjung bisa menikmati keindahan Atomium dari luar.


Bola utama di bawah berfungsi sebagai pondasi dan jalan masuk. Bola-bola lain berfungsi sebagai ruang pameran, ruang anak-anak, ruang konferensi. Bola di titik pusat menjadi ruang rehat dan makanan ringan. Bola tertinggi menjadi restoran dan tempat melihat panorama.






Desain yang unik dan futuristis tentu saja tidak boleh mengesampingkan aspek keselamatan. Tiga bola dalam stuktur yang paling luar tidak boleh digunakan untuk menjada kestabilan. Dalam desainnya, Atomium sudah lolos uji ketahanan angin 80 km/jam. Renovasi pun sudah dilakukan dengan mengganti bahan asli berupa alumunium menjadi baja agar lebih kokoh. (fay/mad)