Dingo Discovery and Research Centre yang didirikan Lyn Watson di pinggiran Negara Bagian Victoria, Australia, telah mengembangbiakkan dingo hingga 30 ekor.
Melalui pemeriksaan DNA, mereka dipastikan merupakan keturunan anjing asli Australia yang datang dari Asia sekitar 5.000 tahun lalu. Tahun lalu, Watson menyatakan bahwa dingo terancam punah di Australia. ”Sekarang perilaku di dunia berubah. Kebun binatang tertarik berpartisipasi untuk melestarikan dingo sebagai spesies keturunan asli,” ujar Watson.
Tempat perlindungan dingo tersebut telah memasok anak-anak dingo ke Selandia Baru untuk sebuah kebun binatang di sana dan sekarang menerima pesanan dari sejumlah kebun binatang di Jepang, Brasil, AS, dan Eropa. Bukan hanya anak dingo yang dijual, melainkan juga kotoran dan air kencingnya. Bau kotoran dan kencing dingo dapat mengusir binatang lain yang sering mengganggu rumah, seperti possum.