Sekelompok peneliti dari Universitas Sam Ratulangi, Institut Sains Indonesia dan Fukushima Aquamarine Jepang kembali menemukan ikan prasejarah bernama Coelacanth. Ikan itu diperkirakan sudah ada sejak 380 juta tahun yang lalu.
Ikan tersebut ditemukan di hari pertama para peneliti pada Senin (14/9) menggunakan ROV (remotely operated vehicle). Ikan itu ditemukan di perairan Talise, Minahasa Utara, di kedalaman 155 meter.
”Penemuan ini sangat mengejutkan. Ikan tersebut ditemukan hidup dan berenang bebas dihabitatnya,” kata Prof Alex Masengi, Dekan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Sam Ratulangi.
Pada 27 juni 2007, tim yang sama menemukan ikan Coelacanth di perairan Malalayang, teluk Manado, Sulawesi Utara di kedalaman 190 meter. Penemuan kedua sekitar 120 kilometer arah utara dari yang sebelumnya.
Habitat ikan Coelacanth berada di sekitar kedalaman 180 meter dengan temperatur maksimum 18 derajat celcius di dalam cekungan gunung laut.
Ikan ini hanya hidup di perairan Afrika Selatan bagian barat dan perairan Indonesia timur masing-masing disebut Latimeria chalumnae dan Latimeria menadoensis.
Spesies baru yang ditemukan di Manado pada tahun 1999 mengejutkan dunia karena sejak tahun 1940 spesies Coelacanth dikenal hanya berasal dari bagian barat Madagaskar.
Coelacanth dikategorikan sebagai ikan prasejarah dan fosil hidup karena diduga sudah ada semenjak era Devonian, sekitar 380 juta tahun yang lalu.
Sumber : inilah.com