Halaman

Rabu, 24 Februari 2010

Bagaimana Mengubah pikiran Negatif Menjadi Positif????

Suasana hati Anda tidak menyenangkan? Tak usah khawatir. Sebab itu justru baik bagi kesehatan. Berdasarkan penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Australian Science edisi November-Desember 2009 ini, ditemukan bahwa kesedihan dapat membuat orang mudah dibohongi. Nah, hal itulah yang dapat meningkatkan kemampuan Anda untuk menilai orang lain dan juga meningkatkan memori atau ingatan.

Penelitian yang ditulis Professor Joseph Forgas dari University of New South Wales itu menunjukkan bahwa orang-orang dalam suasana hati negatif akan lebih kritis. Mereka, menurut Forgas, juga lebih perhatian pada lingkungan daripada orang-orangyang bahagia. Orang-orang dengan suasana hati yang nyaman cenderung lebih percaya pada apa saja yang sedang diberitahukan pada mereka.

"Suasana hati positif akan mempromosikan kreatifitas, fleksibilitas, kerja sama. Sementara suasana hati negatif akan memicu pada lebih perhatiandan berpikir lebih hati-hati kepada dunia luar," ujar Forgas, seperti dikutip Reuters. Penelitian Forges itu menunjukkan bahwa kesedihan akan mempromosikan strategi pengolahan informasiyang paling cocok untuk menghadapi situasi yang lebih menuntut.

Untuk penelitian ini, Forgas dan timnya melakukan beberapa percobaan yang dimulai dengan mendorong suasana hati gembira atau sedih terhadap subyek. Penelitian itu dilakukan dengan memberikan tontonan filmdan mengingat peristiwa positif atau negatif.

Dalam sebuah percobaan, peserta yang bahagia dan sedih diminta untuk menilai kebenaran mitos dan rumor perkotaan. Orang-orang dalam suasana hati negatif cenderung kurang percaya pernyataan-pernyataan ini. Dan mereka cenderung tidak membuat kesalahan ketika diminta untuk mengingat sebuah peristiwa yang disaksikan.

Penelitian ini juga menemukan bahwa orang-orang menyedihkan lebih baik pada keadaan kasus mereka melalui argumen tulisan. Forgas menunjukkan bahwa suasana hati agak negatif sebenarnya dapat menaikkan kenyataan, akomodatifdan akhirnya lebih sukses dalam gaya komunikasi.

"Orang-orang dalam suasana hati negatif tidak mudah menghakimi kesalahan. Mereka lebih tahan terhadap distorsi saksi mata dan lebih baik dalam menghasilkan kualitas tinggi, pesan persuasif yang efektif," kata dia.
sumber:google.com