Dunia membutuhkan seorang pahlawan! Itulah yang diserukan seorang remaja kutu buku maniak komik, Dave Lizewski (Aaron Johnson). Sebagai seorang pelajar yang jauh dari popularitas, Dave berangan-angan untuk menjadi seorang superhero layaknya Spiderman atau Superman. Apalagi, pengalaman pedih yang sering dialaminya (pemalakan, intimidasi oleh teman-teman sekolah) membuatnya benar-benar ingin menjadi seorang superhero. Baginya, jika dunia benar-benar memiliki superhero layaknya dalam komik, pastinya dunia akan lebih damai dan ketidakadilan dapat dibasmi.
Ide gila yang bermain-main di otaknya tersebut benar-benar direalisasikan. Ia memesan sebuah kostum superhero (mirip kostum superhero The Flash). Lalu, ia keluar rumah menggunakan kostum tersebut, untuk menegakkan keadilan. Namun, yang didapat Dave bukanlah pujian dan elu-eluan. Dia mendapat sebuah tusukan di perut akibat menghadang sekawanan preman yang ingin mencongkel jendela sebuah mobil. Tidak hanya itu saja, ia juga menjadi korban tabrak lari saat menyebrang jalan dengan badan berlumuran darah.
Akibat kecelakaan tersebut, Dave mengalami patah tulang yang parah. Akibatnya, tulang-tulangnya harus disambung menggunakan logam. Apakah Dave kapok? Tentu bukan maniak superhero kalau ia memiliki kata “kapok” dalam kamusnya. Ia memutuskan untuk menolong seseorang yang dikeroyok oleh tiga orang. Sikap “heroik”nya ini disaksikan banyak orang yang kebetulan ada di tempat kejadian. Mereka memotret dan merekam aksi kepahlawanan Dave. Hari itu juga, “pria berkostum aneh” menjadi terkenal di seantero kota. Rekaman dan foto Dave tersebar di seluruh stasiun televisi, MySpace, dan YouTube. Dalam sekejap, “pria berkostum aneh” pun menjadi terkenal.
Melihat banyak orang memberikan respon positif, Dave membuat akun e-mail dan Myspace untuk identitas barunya. Ia menamakan dirinya, Kick-Ass. Hidupnya pun berubah. Ia merasa, ia bukan lagi seorang pecundang. Baginya, sudah saatnya Kick-Ass membela kaum yang lemah dan menegakkan keadilan. Kehidupan Dave semakin membaik karena akhirnya Katie Deauxma (Lyndsy Fonseca), gadis yang ditaksirnya, mau berbicara dengannya. Belakangan, Dave mengetahui bahwa alasan Katie mau menyapanya karena tersebar rumor bahwa Dave adalah seorang gay. Bagi seorang pria yang tidak populer, keadaan tersebut jauh lebih baik daripada tidak dianggap sama sekali oleh gadis yang ditaksirnya. Kebetulan, Katie sangat mengagumi Kick-Ass dan mengirim e-mail kepada Kick-Ass untuk meminta bantuan agar mantan kekasihnya tidak lagi mengganggunya. Kick-Ass datang ke kediaman mantan kekasih Katie, bermaksud untuk memperingatkannya. Namun, ternyata orang tersebut bukanlah pria biasa. Ia adalah seorang mafia. Bersama teman-temannya, mantan kekasih Katie berniat menghabisi Kick-Ass.
Untunglah, Kick-Ass selamat berkat kedatangan Big Daddy (Nicholas Cage), dan Hit-Girl (Chloë Grace Moretz). Dengan mudah, dua superhero tersebut menghabisi para mafia. Kejadian hari itu membuat hidup Dave tidak akan pernah sama lagi. Ternyata, mantan kekasih Katie adalah anak buah Frank D’Amico (Mark Strong), seorang mafia kokain. Frank mengira anak buahnya dihabisi oleh Kick-Ass. Ia pun menyuruh anak buahnya mencari dan membunuh Kick-Ass.
Bagaimana nasib Dave? Apa yang bisa ia lakukan untuk menghindar dari kejaran para mafia? Siapakah Big Daddy dan Hit-Girl? Dan apakah Dave bisa membuktikan bahwa ia bisa menjadi pahlawan untuk penduduk kotanya, seperti para tokoh komik idolanya?
Kontroversial karena Terlalu Brutal
Bagi Anda yang telah menyaksikan Ninja Assassin (2009), pastinya Anda masih ingat bagaimana sutradara film ini, James McTeigue, membuat penonton bergidik ngilu melihat sederetan adegan sadis dan brutal yang disajikan sepanjang film. Nah, Kick-Ass rupanya menggunakan cara yang sama. Beberapa adegan dalam film ini tampak sangat sadis dan brutal. Jadi, tentunya film ini amat sangat tidak dianjurkan untuk ditonton oleh anak-anak.
Walaupun diangkat dari komik, cerita yang dikisahkan dalam film ini ternyata tidak diambil dari kisah yang telah ada sebelumnya. Cerita mengenai Kick-Ass dibuat bersamaan dengan kisah yang ada di dalam versi komik. Peluncuran film dan komiknya pun hanya berselang beberapa minggu.
Pemilihan Chloë Grace Moretz, pemeran Hit-Girl, untuk ikut serta dalam film ini menuai banyak respon dari berbagai pihak. Film ini dianggap mempertontonkan kekerasan terhadap anak. Di film ini, Hit-Girl adalah anak perempuan berusia 11 tahun yang telah mengenal senjata sejak kecil. Ia dididik ayahnya, Big Daddy atau Damon Macready untuk menjadi penembak ulung. Ini merupakan dampak dendam Big Daddy karena kematian istrinya yang diakibatkan kejahatan yang dilakukan Frank D’Amico. Peran “brutal” yang dijalani Chloë membuat banyak pihak merasa “miris” karena di film ini dia sering sekali mengatakan kata-kata yang tergolong “amat kasar”. Di Amerika Sendiri, film ini diberi rating R. Walaupun kehadiran Chloë di film ini menuai kritikan pedas, justru peran Hit-Girl mendapat respon sangat positif dari penonton. Chloë berhasil memainkan perannya dengan sangat baik.
Dilihat dari segi entertainment, film ini sukses menghibur penontonnya. Usaha Dave untuk menyelamatkan dunia justru terlihat menggelikan. Namun, kepiawaian Big Daddy dan Hit-Girl saat melawan Frank D’Amico dan anak buahnya dapat disetarakan dengan aksi memukau Batman, GI-Joe, dan superhero lainnya. Selain unggul dalam bela diri dan olah senjata, mereka juga memiliki fasilitas yang lengkap dan canggih ala Spy Kids. Perpaduan kekonyolan dan aksi kepahlawanan tersebut menjadikan film ini cukup menarik untuk ditonton. Enjoy!
Tanggal rilis : 17 Mei 2010 (IND)
Genre : action
Durasi : 117 menit
Sutradara : Matthew Vaughn
Produser : Matthew Vaughn, Brad Pitt
Pemain : Aaron Johnson, Christopher Mintz-Plasse, Chloë Grace Moretz, Nicolas Cage
Produksi : Marv Films
Video Trailer :