Manfaat magnet bagi kesehatan sudah sangat lama dikenal. Lebih dari 2.000 tahun lalu, orang Cina dan India kuno telah membuktikan bahwa penggunaan batu yang menghasilkan magnet dapat mengatasi berbagai gangguan seperti stres, ayan, susah tidur, serta masalah ginjal dan hati.
Tubuh manusia memerlukan magnet. Hal ini diperkuat oleh catatan mengenai kondisi para astronot yang pertama kali mendarat di bulan ketika mereka pulang ke bumi. Ketika itu ketiga astronot tersebut harus dikarantina karena sulit berjalan dan mengalami gangguan metabolisme tubuh. Padahal, mereka dilengkapi oksigen, air, dan nutrisi yang cukup ketika pergi ke luar angkasa.
Dari hasil riset, tubuh para astronot itu tidak terkena magnet bumi ketika di luar angkasa. Sejak itulah para ahli mulai mengamati pengaruh magnet terhadap tubuh manusia.
Belakangan ini penggunaan gelang dan kalung magnet sedang ngetren. Aksesori magnetik yang harganya ratusan ribu hingga jutaan rupiah ini laris manis karena diyakini bermanfaat bagi kesehatan.
Simak saja cerita Ido (25). Awalnya pria yang berprofesi sebagai penulis ini tak percaya pada cerita temannya yang mengatakan gelang ini bisa menambah stamina. Setelah mencoba, ia pun mulai percaya. Katanya, "Stamina jadi lebih kuat dan tubuh lebih seimbang." Apalagi setelah mendapat informasi di internet bahwa gelang ini banyak dipakai orang terkenal, salah satunya pebasket Shaquille O'Neal.
Aliran darah meningkat
Dijelaskan oleh Dr. Erwin Kusuma, Sp.KJ(K), seorang terapis cara holistik dari Klinik Pro-V, pengaruh magnet antara lain melancarkan peredaran darah. "Medan magnet dapat memengaruhi peredaran darah. Aliran darah dalam tubuh akan meningkat. Ketika aliran darah meningkat, otomatis oksigen dpn nutrisi lain akan disalurkan lebih cepat lagi ke seluruh tubuh," papar pria yang juga pemerhati penyembuhan dengan magnet dan energi ini.
Dengan demikian, tubuh akan memiliki persediaan oksigen dan nutrisi yang lebih besar untuk menjaga organ-organ dalam. Medan magnet akan lebih mudah menyerap ke tubuh jika ditempatkan langsung pada pembuluh arteri utama, seperti pembuluh arteri jantung yang terdapat pada pergelangan tangan atau pembuluh arteri karotid yang terdapat di leher. Dengan demikian, banyak penyakit yang diakibatkan oleh kurang lancarnya aliran darah bisa diatasi.
Hal ini diamini Tom Suhalim, Dipl. Phyt, ND, ahli naturopati dari Klinik Pro-V. Tom mengatakan, berbagai keluhan yang berkaitan dengan peredaran darah bisa diatasi dengan gelang maupun kalung magnet ini.
Ketika diuji dengan foto aura, gelang dan kalung magnetik ini menunjukkan hasil positif. "Aura orang yang mengenakan benda tersebut jadi lebih besar. Aura yang membesar membuat seseorang lebih sehat dan lebih tahan terhadap serangan penyakit," sebut Tom.
Yang harus diingat, pengaruh medan magnet tidak sama pada tiap orang. "Semua tergantung kondisi pemakainya. Jadi, hasilnya jangan disamaratakan," tambahnya.
Meski begitu, Dr. Erwin dan Tom Suhalim mengingatkan masyarakat agar waspada. "Tidak semua orang cocok mengenakan gelang atau kalung magnetik ini. Seharusnya orang yang hendak menggunakannya diperiksa terlebih dahulu," kata Dr. Erwin.
Jangan dipakai terus
Selain itu, durasi mengenakan gelang dan kalung magnet juga harus diperhatikan. Banyak orang yang salah kaprah dengan mengenakan benda itu terus-menerus. "Medan magnet membuat metabolisme tubuh menjadi cepat. Padahal, tubuh juga butuh istirahat. Kalau digunakan tanpa istirahat, malah bisa merusak organ dalam tubuh," kata Tom.
Tidak hanya itu, keaslian gelang dan kalung tersebut juga harus terjamin. Karena seringkali ada gelang dan kalung yang diperjualbelikan namun tidak mengandung satuan magnet yang ideal untuk "membetulkan" kondisi tubuh.
Untuk mengatasi itu, ada cara mengukur satuan magnet dengan menggunakan Gaussmeter. Menurut Dr. Erwin, kandungan magnet pada gelang dan kalung yang bagus antara 1.000 hingga 3.000 Gauss. Karena tidak tiap orang memiliki Gaussmeter, cara mudah untuk mengujinya adalah dengan menempelkan sendok.
"Jika sendok itu tetap menempel lengket dan tidak jatuh, berarti medan magnet gelang atau kalung itu sesuai standar. Waspada juga, jangan sampai lebih dari 3.000 Gauss karena bisa merusak tubuh jika digunakan terus-menerus," ungkapnya.
source