Meski bukan seorang muslim, Ben Ries, seorang pastor di Sterling Drive Church of Christian, Bellingham, AS memutuskan ntuk ikut berpuasa bersama umat Islam selama bulan Ramadan ini. Selain ingin memahami ajaran Islam dengan lebih baik, Pastor Ries ingin ikut merasakan bagaimana penderitaan mereka yang mengalami kelaparan di sejumlah negara di dunia.
"Puasa meningkatkan kepedulian kita tentang masalah kelaparan di dunia," ujar Ries pada Bellingham Herald edisi Senin (31/8). Ia juga mengatakan, bahwa berpuasa membantunya bukan hanya untuk menjadi seorang Kristiani yang lebih baik, tapi juga sebagai seorang pastor, suami, ayah dan bagian dari umat beragama.
"Salah satu perenungan saya adalah pertanyaan 'siapa saya di dunia ini?'. Saya tidak bermaksud ingin narsis karena memikirkan apa yang menjadi pemikiran saya ini," kata Ries yang baru dua tahun lalu menjadi pastor di sebuah gerakan kecil di Bellingham.
Dalam menjalankan puasa Ramada, Pastor Ries juga melaksanakan sahur seperti umat Islam lainnya. Meski ia mengaku agak kesulitan untuk makan pada waktu dinihari karena ia bukan termasuk orang yang biasa sarapan pagi dengan makanan berat.
Sebelum memutuskan untuk ikut berpuasa, Pastor Ries berusaha mencari orang yang bisa membantunya memberi penjelasan tentang bulan Ramadan. Dengan bantuan Google, ia menemukan nama Monem Salam, presiden Saturna Brokerage Services di Bellingham. Ries lalu mengirimkan email ke Salam dan menanyakan apakah Salam bersedia menjadi mentronya selama bulan Ramadan.
Salam yang juga salah seorang pemuka Muslim di Bellingham menyatakan bersedia. "Ini akan menjadi persahabatan yang baik. Kita bisa saling belajar satu sama lain," kata Salam.Kedua keluarga itu kemudian bertemu sambil makan malam dan berdiskusi tentang puasa dan Ramadan.
Pastor Ries menulis semua pengalaman dan perenungannya selama menjalankan puasa di bulan Ramadan dalam bentuk jurnal. Ia berharap pengalaman yang ditulisnya itu akan menjadi langkah maju untuk menjadikan dunia ini menjadi tempat yang lebih baik.
"Sebagai seorang Kristiani, saya meyakini bahwa dunia ini sedang mengalami kerusakan, tidak seperti yang seharusnya terjadi," tukas Ries.
Salam juga berharap, pengalaman menjalankan puasa di bulan Ramadan yang ditulis Rich bisa memberikan dampak positif terutama pemahaman para jamaah gereja dan non-Muslim lainnya terhadap Islam. "Semoga, di masa depan, kita melihat makin banyak orang yang ikut berpuasa saat Ramadan," harap Salam. (ln/iol)