Halaman

Kamis, 03 September 2009

Vaksin A-H1N1 Buatan Novartis Hanya Butuh 1 Dosis

BARCELONA,- Perusahaan pembuat vaksin dari Swiss, Novartis, Kamis ini menyebutkan, vaksin untuk flu A-H1N1 kemungkinan sudah efektif hanya dengan satu dosis tidak seperti rekomendasi yang sudah pernah disampaikan sebelumnya, yakni lebih dari dua dosis.

Dalam uji awal pada manusia, pihak Novartis AG menyatakan bahwa sekali suntik vaksin ini sudah melindungi kita dari virus. Demikian disampaikan para pembuat kebijakan di bidang obat di Amerika Serikat dan Eropa.

Kebanyakan ahli berpikir, dua dosis bakal dibutuhkan untuk meningkatkan kekebalan melawan flu A-H1N1 varian baru. Namun, Selasa lalu China dengan produsennya Sinovac, menyetujui penggunaan vaksin hanya dengan satu dosis.

"Hasil awal ini memberi gairah," ujar Andrian Oswald, CEO Novartis bidang Diagnostik dan Vaksin dalam sebuah pernyataan. "Ini merupakan informasi
penting bagi para pejabat layanan kesehatan masyarakat yang sedang menyiapkan vaksin dengan persediaan yang terbatas."

Sementara itu, badan kesehatan dunia WHO belum akan komentar soal vaksin produksi Novartis ini karena belum melihat data yang ada. WHo menyebutkan, sejumlah perusahaan sedang memroduksi formulasi vaksin dengan satu dosis yang tentu saja secara teoritis dapat meningkatkan persediaan vaksin flu A-H1N1.

Pihak Novartis sendiri menyebutkan bahwa hasil kesimpulan ini berdasar percobaan yang dilakukan di Inggris atas 100 orang usia antara 18 dan 50, yang menerima vaksin entah satu atau dua dosis. Tes juga diterapkan pada 6.000 orang di seluruh dunia untuk vaksin ini.

Hasilnya, mereka yang mendapat injeksi dua dosis vaksin memiliki respons imun yang lebih baik. Namun, satu injeksi sudah cukup memadai untuk melindungi selama dua minggu setelah disuntikkan.

Meski begitu, belum begitu jelas, apa kaitan temuan ini dengan persediaan vaksin secara global. Karena tidak semua perusahaan pembuat obat dapat dengan mudah mengopi resep vaksin buatan Novartis. Vaksin Novartis dibuat dengan menggunakan kultur sel, sementara 90 persen vaksin di dunia ini dibuat menggunakan telur ayam.

source