Sedikitnya 2.600 personel dari jajaran Kepolisian Wilayah Kota Besar Surabaya (Polwiltabes) bersiaga untuk mengamankan ribuan aksi unjuk rasa buruh yang turun ke jalan berkenaan dengan Hari Buruh Internasional pada 1 Mei 2010. Untuk mengantisipasi kepadatan, polisi akan memberlakukan buka tutup dan pengaturan lalu lintas.
Rencananya, buruh yang berasal dari Sidoarjo, Pasuruan, Mojokerto, dan Surabaya bergerak bersama-sama mendatangi beberapa tempat yang dinilai berkaitan erat dengan isu perburuhan dan ketenagakerjaan. Tempat-tempat yang akan didatangi, di antaranya, Kantor Gubernur Jawa Timur, Gedung DPRD Jatim, serta Markas Polwiltabes Surabaya.
Menanggapi rencana aksi ribuan buruh dari berbagai daerah di Surabaya, Polda Jawa Timur menyatakan tahun ini tidak akan menghalangi mereka masuk ke Surabaya. "Kami siap melakukan pengamanan," papar Kepala Bidang Humas Polda Jatim Komisaris Besar Pudji Astuti, Jumat (30/4/2010).
Sebelumnya Kepala Polwiltabes Surabaya Komisaris Besar Ike Edwin mempersilakan buruh untuk berunjuk rasa di Surabaya. Dengan catatan, dalam melakukan aksinya, buruh tidak bertindak anarkis serta tidak mengganggu masyarakat lain yang tidak bergabung dalam aksi buruh.
Secara terpisah, Ketua Serikat Pekerja Metal Indonesia Jatim Pujianto menilai unjuk rasa oleh buruh tetap diperlukan. Dengan menggelar unjuk rasa, buruh menunjukkan eksistensinya sekaligus mengawal kasus-kasus perburuhan dan ketenagakerjaan yang terjadi di perusahaan swasta maupun berstatus badan usaha milik negara
sumber kompas
hari buruh, unjuk rasa hari buruh, unjuk rasa buruh di surabaya, aksi unjuk rasa buruh, hari buruh sedunia,