PESAWAT percobaan milik Angkatan Udara Amerika Serikat yang bernama X-51A mencapai rekor terbang dengan kecepatan hipersonik. Pesawat tersebut terbang selama tiga menit dengan kecepatan Mach 6 atau setara dengan enam kali kecepatan suara.
X-51A Waverider diterbangkan dari pangkalan B-52 Stratofortress di sebelah selatan pantai California pada Rabu (26/5) pagi. Akselerasinya mampu membawa pesawat percobaan tersebut terbang hingga mencapai kecepatan 6 Mach.
Namun setelah terbang selama 200 detik secara terus-menerus dengan kecepatan tetap, X-51A kehilangan akselerasinya sehingga percobaan dibatalkan. "Kami gembira telah mencapai banyak titik uji X-51A selama misi pertama hipersonik," ujar Charlie Brink, manajer program X-51A, dari Laboratorium Penelitian Angkatan Udara di Pangkalan Udara AS Wright-Patterson, Ohio.
Meskipun percobaan tidak sepenuhnya berhasil, Charlie mengklaim pencapaian X-51A adalah lompatan di teknologi permesinan. Kemajuan ini setara dari lompatan teknologi baling-baling menjadi mesin jet di pesawat pascaperang dunia II.
"Tidak ada tes yang sempurna. Kami yakin akan menemukan sumber masalah sebelum penerbangan berikutnya dilakukan," paparnya.
X-51A Waverider dikembangkan untuk Angkatan Udara AS secara bersama oleh perusahaan Pratt & Whitney dan Boeing Co Rocketdyne. "Ini adalah rekor dunia baru dan menetapkan dasar untuk aplikasi beberapa teknologi hipersonik, termasuk penerbangan ke luar angkasa, penerbangan pengintaian, penerbangan mengatasi pemogokan maskapai-maskapai, hingga penerbangan komersial," ungkap Direktur Bagian Hipersonik Boeing, Joe Vogel.
Hingga saat ini sebanyak empat X-51A telah dibangun untuk Angkatan Udara AS. Setelah satu pesawat diuji coba, tiga sisanya akan diuji coba pada musim gugur ini.
X-51A Waverider diterbangkan dari pangkalan B-52 Stratofortress di sebelah selatan pantai California pada Rabu (26/5) pagi. Akselerasinya mampu membawa pesawat percobaan tersebut terbang hingga mencapai kecepatan 6 Mach.
Namun setelah terbang selama 200 detik secara terus-menerus dengan kecepatan tetap, X-51A kehilangan akselerasinya sehingga percobaan dibatalkan. "Kami gembira telah mencapai banyak titik uji X-51A selama misi pertama hipersonik," ujar Charlie Brink, manajer program X-51A, dari Laboratorium Penelitian Angkatan Udara di Pangkalan Udara AS Wright-Patterson, Ohio.
Meskipun percobaan tidak sepenuhnya berhasil, Charlie mengklaim pencapaian X-51A adalah lompatan di teknologi permesinan. Kemajuan ini setara dari lompatan teknologi baling-baling menjadi mesin jet di pesawat pascaperang dunia II.
"Tidak ada tes yang sempurna. Kami yakin akan menemukan sumber masalah sebelum penerbangan berikutnya dilakukan," paparnya.
X-51A Waverider dikembangkan untuk Angkatan Udara AS secara bersama oleh perusahaan Pratt & Whitney dan Boeing Co Rocketdyne. "Ini adalah rekor dunia baru dan menetapkan dasar untuk aplikasi beberapa teknologi hipersonik, termasuk penerbangan ke luar angkasa, penerbangan pengintaian, penerbangan mengatasi pemogokan maskapai-maskapai, hingga penerbangan komersial," ungkap Direktur Bagian Hipersonik Boeing, Joe Vogel.
Hingga saat ini sebanyak empat X-51A telah dibangun untuk Angkatan Udara AS. Setelah satu pesawat diuji coba, tiga sisanya akan diuji coba pada musim gugur ini.