(Foto : Dailymail)
London, Gadis Inggris pecinta matematika yang tengah mengalami koma tiba-tiba terbangun setelah ayahnya memberinya pertanyaan aritmatika. Sang ayah kaget karena kecintaan putrinya pada matematika justru menyelamatkan nyawanya sendiri.
Vicki Alex adalah gadis berumur 15 tahun yang sangat menyukai matematika. Ia mengalami koma selama 3 hari dan tidak bisa merespons segala bentuk rangsangan apapun akibat penyakitnya. Namun keajaban datang ketika sang ayah menstimulasinya dengan pertanyaan aritmatika yang sangat sederhana.
Hasil diagnosa dokter menunjukkan bahwa Vicki terkena penyakit myeloid leukaemia acute. Dan sejak ia mulai kesulitan bernafas dan pusing pada bulan September, ia pun mengalami koma. Dua minggu kemudian, tubuhnya menjadi sangat dingin karena ia mengalami cold-like symptoms.
Sebulan kemudian, keadaannya bertambah parah. Ia terkena infeksi dan di bagian punggungnya terdapat gumpalan. Dokter pun memberinya antibiotik tapi tidak yakin dan tidak menjamin Vicki dapat melawan penyakitnya itu, bahkan dokter sudah memvonis kematiannya.
Namun orang tua VIcki, Nick dan Tracey tidak mau menyerah dan terus mencoba memberinya stimulus. Setelah berjam-jam memberi stimulus dengan mengajaknya bicara tentang band favoritnya (Coldplay) hingga teman-temannya, Vicki masih juga tidak bereaksi.
Lalu seorang spesialis IT asal Finedon, Northamptonshire, Alex, mengusulkan sebuah ide yang mungkin bisa membangunkan Vicki. Ia menyarankan agar Nick memberi pertanyaan aritamtika sederhana pada Vicki.
"Saya tahu bahwa ia sangat menyukai pelajaran mental aritmatika di sekolahnya. Namun saya tidak begitu yakin hal itu bisa menyadarkannya. Tapi Alex mendorong saya untuk melakukannya, jadi tidak ada salahnya mencoba," ujar Nick seperti dikutip dari Dailymail, Rabu (4/11/2009).
Nick pun kemudian memulai pertanyaan aritmatika yang sangat sederhana, yaitu satu ditambah satu. Dan seperti keajaiban, Vicki pun merespons pertanyaan itu. "Dia mencoba menyebutkan jawabannya, tapi saya tidak mengerti. Ketika saya tanyakan apakah jawabannya adalah dua, ia pun mengangguk," tutur Nick.
Dokter mengatakan itu hanya sebuah kebetulan saja. Namun ketika ayahnya memberi pertanyaan tentang pelajaran bahasa Inggris yang tidak disukai putrinya itu, Vicki pun merespons dengan menggelengkan kepala. Nick akhirnya terus memberinya pertanyaan aritmatika, dan responsnya semakin baik. "Ini adalah keajaiban," ucap Nick.
Hari berikutnya, Vicki sudah bisa bernafas tanpa alat bantu. "Awalnya kami takut jika ia tidak mampu bernafas jika alatnya dilepas, namun beberapa detik setelah alat itu dilepas, ia bisa bernafas sendiri. Ia hidup kembali," seru Nick.
Penyakit leukemia akut yang menghambat produksi sel-sel darah normalnya di tulang belakang ternyata bisa dikalahkan dengan kekuatan mental dan pikiran. Meski demikian, Vicki tetap menjalani kemoterapi untuk pemulihan lebih lanjut. Stimulus mental aritmatika pun masih terus diberikan padanya sebagai terapi pemuilhan tambahan
( health.detik.com )