JAKARTA - Perkiraan akan datangnya kiamat pada 2012 telah banyak dibahas di berbagai media. Faktanya, perkiraan tersebut sebenarnya merupakan fenomena alami berupa aktivitas maksimal matahari yang rutin terjadi secara berkala setiap 11 tahun sekali.
Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Adi Sadewo Salatun menyebutkan, dalam ilmu sains, fenomena seperti ini dikatakan sebagai kiamat scientific.
"Kita mengenal dua kiamat. Satu adalah kiamat reliji yang diyakini setiap umat sesuai dengan kepercayaannya masing-masing. Yang kedua adalah kiamat scientific," kata Adi saat ditemui di kantornya, Senin (9/11/2009).
"Secara sederhana, para astronom menggambarkannya sebagai aktivitas kekuatan gravitasi matahari yang sangat kuat dan setiap 11 tahun sekali perilakunya meningkat. Saat tarik menarik gravitasi demikian kuat dan tidak tertahankan lagi, hal ini akan menyebabkan ledakan hidrogen," kata Adi.
Secara sederhana, Adi menyebutkan bahwa ketika mengalami aktivitas maksimal, matahari mengeluarkan radiasi yang bisa mempengaruhi Bumi. Saat gravitasinya melemah, matahari akan mengembang dan Bumi bisa masuk ke dalam apinya.
Dampak yang ditimbulkan berpengaruh besar terhadap Bumi. Sebagai contoh, saat terakhir kali terjadi, fenomena ini menyebabkan orbit satelit bergeser. Ketika itu satelit palapa berubah letaknya. Pun dengan satelit-satelit milik negara lain. Satelit Ardios milik Jepang bahkan mati total. Hal ini tentunya mempengaruhi komunikasi masyarakat di Bumi.
Pada kasus yang cukup ekstrim hal ini akan mengganggu transmisi listrik di Bumi yang menyebabkan gardu PLN meledak dan mati listrik.
"Tugas Lapan adalah memberitahukan hal ini kepada operator telekomunikasi, PLN dan masyarakat lainnya menjelang terjadinya fenomena tersebut," kata Adi.
Namun menurut Adi, sejauh pengamatan Lapan hingga saat ini yang terlihat hanya aktifitas matahari yang wajar, belum ada gejala yang perlu ditakutkan.
"Saat matahari akan melakukan aktivitas maksimal, mulai sekarang bisa terdeteksi bagaimana perilakunya," tandasnya.
____________________
NASA Bantah Kiamat Terjadi di 2012
LONDON - Sebuah film Hollywood bertajuk '2012' telah menarik perhatian warga dunia. Pasalnya, sebuah ramalan yang beredar di internet pun menyatakan hal yang sama, bahwa dunia dan seluruh isinya akan berakhir pada tahun itu.
Bahkan, dilansir Big News Network, Rabu (11/11/2009), beberapa email yang menyebar di kalangan pengguna internet telah menuduh badan antariksa Amerika (NASA) menutup-nutupi kebenaran tentang kondisi planet bumi saat ini. Namun NASA telah membantah tuduhan ini dan menganggap berita tersebut hanya 'hoax'.
NASA sendiri sangat yakin jika kiamat belum akan terjadi pada tahun 2012. Pasalnya, jika prediksi yang mengatakan akan terjadi tabrakan antar bumi dengan planet lain di tata surya kita, pastinya para astronom dunia sudah bisa memprediksi puluhan tahun sebelumnya. Bahkan sebelum tabrakan terjadi, beberapa planet yang ada dan dekat dengan bumi sudah bisa terlihat dengan mata telanjang karena jaraknya yang semakin dekat dengan bumi.
"Para ilmuwan dan astronom dunia pasti akan menjawab hal yang sama, bahwa mereka belum melihat tanda-tanda akan terjadi kiamat pada tahun 2012," ujar pihak NASA.
Lagipula, lanjut pihak NASA, planet bumi masih berada dalam kondisi baik-baik saja meski telah berumur lebih dari empat juta tahun.
Teori kiamat ini sempat menyeruak dan menyebutkan kiamat akan terjadi pada Mei 2003. Namun ketika teori tersebut tidak terbukti, penanggalan kiamat kemudian berubah menjadi 21 Desember 2012, bertepatan dengan peristiwa titik balik matahari yang terdapat dalam penanggalan kuno milik suku Maya.
NASA pun tetap bersikeras bahwa penanggalan kuno suku Maya tersebut tidak berarti dunia akan berakhir pada tanggal tersebut. Bahkan NASA tidak mendeteksi adanya penjajaran planet di angkasa dalam puluhan tahun ke depan.
"Meskipun terjadi penjajaran planet di atas sana, seperti yang telah diramalkan, tetap saja efeknya masih bisa kita hindari," ujar pihak NASA (okezone.com)