Halaman

Senin, 09 November 2009

Habibie: Rekaman Itu Jelas, Kenapa Mereka Masih Bebas?

Mantan Presiden BJ Habibie merasa puas atas apa yang telah dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terhadap kasus dugaan kriminalisasi KPK, dan menyatakan tindakan SBY adalah sebagai wajar.

"Apa yang dilakukan Presiden sudah wajar, tidak menunjuk si A dan si B, tapi membuat tim (Tim 8) lalu mempersilakan, caranya sudah ok," kata Habibie di sela temu kangen antara BJ Habibie dan tokoh-tokoh pers dalam rangka menyambut HUT ke-10 The Habibie Center di Jakarta, Senin (9/11).

Habibie juga menekankan, apa yang dilakukan Presiden ada dalam koridor yang sehat dengan mempersilakan berjalan apa yang diinginkan rakyat.

"Saya hanya menggeleng-gelengkan kepala. Rekaman di MK (Mahkamah Konstitusi) itu sudah jelas diperdengarkan, masih beri alasan. Saya tidak mengerti kok orang itu bebas-bebas saja," kata dia.

Menurut dia, saat ini yang penting adalah bagaimana yang telah diupayakan Presiden itu berjalan konsisten dan bahwa orang atau pejabat yang benar tidak usah takut.

"Presiden jelas bisa melakukan intervensi terhadap kasus tersebut, tetapi intervensi itu dilakukan bila tidak ada jalan lain lagi," ujar mantan Menristek pada zaman Presiden Soeharto yang datang bersama istrinya, Ainun, itu.

"Presiden memonitor apakah sudah melewati standar dan melanggar UU yang patut," kata BJ Habibie sambil menambahkan, tim yang dibentuk sekurangnya bisa mengamankan jangan terjadi apa-apa.

Ditanya soal adanya penilaian bahwa Presiden lambat bertindak, dia menolak menjawab. Menurut Habibie, wartawan bisa menilai sendiri masing-masing tugas-tugas kepolisian dan kejaksaan.

Pada kesempatan itu, hadir Chairman The Habibie Center Muladi, yang mantan Menteri Kehakiman dan Perundang-undangan, mantan Mendiknas Malik Fajar, serta para tokoh pers, seperti Asro Kamal Rokan (Antara), Muh Assegaf, Aristides Katoppo, Alwi Shahab, Saur Hutabarat, Ikhwanul Kiram, dan Atmakusumah.