Halaman

Jumat, 27 November 2009

Kolektor Barang Seni Temukan Jari, Gigi Galileo

Roma – Seorang kolektor barang seni telah menemukan satu gigi, jempol dan jari lain ilmuwan kenamaan Italia Galileo Galilei, yang meninggal pada Abad XVII, demikian pernyataan Museum Sejarah Ilmu Pengetahuan di Florence, Jumat (20/11).

Bagian tubuh itu, bersama dengan satu jari lain dan ruas tulang belakang, dipotong dari jasad Galileo oleh beberapa ilmuwan dan ahli sejarah selama upacara pemakaman yang diselenggarakan 95 tahun setelah kematiannya pada 1642.

Giovanni Targioni Tozzetti, seorang ahli sejarah sains yang memotong beberapa bagian tubuh dan menulis mengenai upacara tersebut, “mengakui ia menghadapi kesulitan untuk melawan godaan untuk tidak membawa pergi tengkorak yang telah menampung seorang yang sangat jenis seperti Galileo”, kata museum itu.

Peninggalan sejarah yang baru ditemukan tersebut telah berpindah dari seorang kolektor ke kolektor lain sampai semuanya hilang pada 1905. Ruas tulang belakang dan jari yang tersisa telah diawetkan sejak 1737 dalam kondisi seperti mummi di beberapa muesum di Florence dan Padua.

“Oleh sebab itu, semua bahan organik yang diserap dari mayat tersebut kini telah diidentifikasi dan diawetkan di tangan yang bertanggung jawab,” kata museum itu dalam satu pernyataan.

“Dengan dasar pendokumentasian sejarah yang sangat banyak, tak ada keraguan mengenai keaslian semua barang tersebut,” tambahnya.

Semua benda itu akan dipamerkan mulai awal 2010, ketika museum tersebut dibuka kembali setelah kegiatan perbaikan saat ini dan mengubah namanya jadi museum Galileo.

Galileo, yang dilahirkan di Pisa pada 1564, dipandang sebagai “bapak ilmu pengetahuan modern” karena studinya dalam bidang fisika, matematika dan terutama astronomi. Ia telah memimpin kemajuan yang sangat besar dalam pengembangan teleskop.

Gigi dan jari-jarinya yang hilang dibeli oleh seorang kolektor tanpa nama dalam lelang baru-baru ini. Semuanya dijual sebagai benda bersejarah yang tak dikenal yang tersimpan di dalam kotak kayu Abad Ke-17, kata muesum tersebut.

Selama 95 tahun setelah kematian Galileo, dinas gereja menolak untuk mengizinkan mayatnya dikuburkan di tanah yang disucikan karena temuannya dipandang bertolak belakang dengan ajaran Gereja Katholik.

Kerangkanya kini berada di gereja Santa Croce, Florence, di seberang kuburan Michelangelo. (ant/sys)erabaru.or.id