Halaman

Rabu, 28 Oktober 2009

Santos menjelaskan mengapa selama ini para ilmuwan gagal menemukan Atlantis.

Keberadaan Atlantis, kota berperadaban tinggi yang hilang ditelan bencana dahsyat, masih diselimuti misteri.

Spekulasi baru soal keberadaan 'Atlantis yang hilang' diungkapkan oleh seorang ilmuwan asal Brazil, Arysio Santos. Santos adalah profesor Fisika Nuklir di Brazil.

Dalam bukunya berjudul “Atlantis the Lost Continents Finally Found”, Santos menyebut Indonesia sebagai lokasi Atlantis, berdasarkan definisi yang disebut Plato dalam 'Lost Civilization'.

Dalam wawancara yang dimuat laman YouTube, Santos tanpa ragu mengatakan bahwa Atlantis benar-benar ada dan bukan sekedar mitos.

Santos menjelaskan mengapa selama ini para ilmuwan gagal menemukan Atlantis dan bahkan ragu akan keberadaan kota yang hilang itu.

"Karena mereka mencarinya di tempat yang salah. Mereka mencarinya di Laut Atlantis," kata dia dalam wawancara di YouTube, seperti dimuat laman Hubpages.

Anggapan bahwa Atlantis berada di Samudera Atlantis, memang logis. Namun, itu bukan lokasi yang tepat.

"Atlantis berada di Lautan Hindia [Indonesia], di belahan lain bumi," kata dia. Di belahan bumi timur itulah, peradaban bermula.

Namun, kata dia, Samudera Hindia atau Laut China Selatan sebagai lokasi Atlantis hanya batasan. "Lebih pastinya di Indonesia," kata dia.

Sebelum jaman es berakhir 30.000 sampai 11.000 tahun lalu, di Indonesia terdapat daratan besar. Saat itu permukaan laut 150 meter lebih rendah dari yang ada saat ini.

Di lokasi itulah tempat adanya peradaban. Sementara, sisa bumi dari Asia Utara, Eropa, dan Amerika Utara masih diselimuti es.

sumber : VIVAnews.com, kaskus.us