Sebagaimana diberitakan New Scientist, Kamis (29/10) disebutkan sebuah objek yang tercipta akibat ledakan sinar gamma, terdeteksi oleh satelit SWIFT NASA pada 23 April lalu. Dalam laporan mereka disebutkan bintang-bintang itu telah terbentuk dan mati hanya 600 juta tahun setelah terjadinya ledakan besar.
Sebelumnya, para astronom melihat dua hingga tiga ledakan sinar gamma (GRBs), kilatan pendek energi radiasi tinggi dari bintang-bintang yang runtuh. Sebagian besar ternyata berasal dari alam semesta di dekatnya. Namun, kilatan GRB 090.423, setelah terdekteksi memecahkan rekor sebagai objek terjauh sebelumnya yaitu berjarak 12.8 miliar tahun cahaya yang ditemukan pada 2006.
“Ini membawa kita lebih dekat dengan cahaya ajaib. “Kita tidak harus jauh untuk menangkap bintang-bintang paling awal,” kata Volker Bromm, astrofisikawan di University of Texas di Austin, yang tidak terlibat dalam studi ini.
Para peneliti tertarik pada sebuah bercak dan memelajarinya guna menguak jendela awal alam semesta. Melaui model teoretis memperkirakan bahwa gumpalan gas mulai runtuh menjadi bintang-bintang besar dalam beberapa ratus juta tahun setelah peristiwa Big Bang.
Bintang-bintang ini terbakar untuk beberapa saat sebelum meledak sebagai supernova. Terbatasnya informasi yang diperoleh dari spektra GRB 090.423 menunjukkan bahwa meskipun letaknya dekat dengan Big Bang, namun bukan berasal dari bintang-bintang generasi pertama.
Analisa terhadap benda ini dipimpin oleh Nial Tanvir dari University of Leicester di Inggris bersama Ruben Salvaterra Italia Salvaterra dari Italian Institute of Astrophysics di Merate.harian-global.com ( tidakmenarik )