Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta kasus pencatutan namanya dalam sebuah rekaman rekayasa kriminalisasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diusut tuntas. SBY menganggap pencatutan namanya tersebut tidak benar.
"Presiden minta diusut dengan tuntas karena ini masalah serius," kata Juru Bicara Presiden SBY, Dino Patti Djalal, di kantor presiden, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Rabu (28/10/2009).
Hingga kini, kata dia, Presiden SBY belum mendengarkan isi rekaman yang mencatut namanya itu. "Presiden belum mendengar rekamannya," ujar Dino.
Hal senada juga disampaikan Staf Khusus Presiden Bidang Hukum, Denny Indrayana. Menurut dia, rekaman yang mencatut nama Presiden SBY bohong semata.
"Kalau bicara soal menuntaskan kasus ini secara hukum, jadi tentu sudah jelas, masing-masing pihak perlu klarifikasi mana yang fakta dan mana yang bukan," kata Denny.
Denny menjelaskan, semua isi dari rekaman tersebut bohong dan tidak benar sehingga masyarakat diminta tidak mempercayai isi dari percakapan tersebut.
----------------------------------------------------------------------------------
sumber:http://www.detiknews..com/read/2009/...usut?991101605