Sebenernya udah banyak yang ngebahas cryptozoology,tapi gua bakal ngebahasnya panjang lebar dan detil,nggak cuman copas
Ceritanya berasal dari Pulau Seram, Ambon, menurut legenda masyarakat setempat, hiduplah seekor makhluk misterius yang tinggal di gunung di wilayah Kairatu. Tubuhnya seperti manusia, bersayap dan suka menculik anak kecil pada malam hari untuk disantap itu. Makhluk itu bernama Orang Bati. Beberapa ahli Cryptozoology percaya bahwa Orang Bati adalah Pterodactyl yang masih hidup pada abad modern ini. Namun teori yang paling populer adalah teori Kelelawar raksasa. Kemungkinan para penduduk melihat seekor kelelawar raksasa pemakan monyet dan salah mengidentifikasikannya. Teori kelelawar raksasa juga sering dikaitkan dengan Mothman di Amerika.
Ciri-ciri:
-badan seperti monyet
-tinggi sekitar 5 kaki/1,6 meter
-kulit berwarna merah
-mempunyai sayap besar dengan ekor yang panjang
-di bagian sayap dan ekor di tutupi bulu hitam yang tebal
Tempat tinggal:
gunung kairatu, sebuah gunug api yang telah mati dengan jaringan gua dalam di pulau seram.
Orang bati mulai go internasional semenjak misionaris inggris Tyson Hughes, yng datang ke maluku untuk membantu penduduk desa memperbaiki sistem pertanian tahun 1987. Pertamanya ia skeptis mengenai orang bati dan kisah dari penduduk. Pada misi selama 18 bulan, hughes dan anggota tim lainnya mengakui bahwa kisah desa tentang orang bati adalah benar.Selain itu juga orang bati mulai di kenal di dunia semenjak Karl Shuker menuangkan kisahnya dalam bukunya yang berjudul “Is Batman alive and well and living on the island of seram?"
Makhluk yang juga memiliki ciri yang sama:
-ahool(jawa)
-mothman(amerika serikat)
-kongomato(Zambia,afrika)
-ropen(Papua new guinea)
-seklo bali(bali)
Penjelasannya
Apabila Karl Shuker menyebutnya Batman, maka beberapa peneliti lainnya menyebut makhluk ini Mothman Indonesia. Beberapa peneliti mengaikan makhluk ini dengan kelelawar raksasa.Namun ada pula yang mengaikannya dengan pterodactyl(burung prasejarah)Selain itu di bali juga ada penampakan pterodactyl.Ceritanya pada juni 2008, Sekitar 150 mil sebelah timur laut Bali, Sebuah pesawat kecil jenis Britten Norman Islander sedang terbang melayang pada ketinggian 6.500 kaki. Sang pilot yang sedang mengemudikan pesawat itu tiba-tiba dikejutkan dengan sebuah objek besar yang muncul dihadapan mereka. Pilot, dengan ketrampilannya segera menukikkan pesawat ke bawah untuk menghindar. Pilot dan Kopilot hanya melihat objek tersebut selama beberapa detik, namun cukup untuk mengenali objek tersebut sebagai seekor Pterodactyl, burung purba yang sudah punah jutaan tahun yang lalu.
pilot tersebut melihat makhluk itu selama sekitar 5-6 detik sedangkan kopilot sekitar 2-3 detik. Waktu yang sedikit tapi cukup untuk mengidentifikasi makhluk tersebut. Mereka mengaku menyaksikan makhluk itu mengepakkan sayapnya dengan malas. Beberapa orang beranggapan mereka berdua menyaksikan seekor burung pelikan, namun kedua awak pesawat itu yang merupakan mantan pilot angkatan laut mengatakan bahwa makhluk tersebut terlalu besar untuk ukuran seekor pelikan, lagipula warnanya jauh lebih gelap dibanding pelikan. Dan satu fakta lagi yang menunjukkan bahwa makhluk tersebut bukan pelikan adalah perjumpaannya yang terjadi di ketinggian 6.500 kaki.
Jadi menurut gua sih orang bati bener-bener ada.Soal bentuknya seperti kelelawar atau pterodactyl gua nggak tahu.Tapi mungkin seklo bali/ropen dan orang bati merupakan species yang berbeda,walaupun mereka memang memiliki ciri yang sama
source : kaskus