Manado: Rekaman video pengajaran Herman Kemala, Ketua Yayasan Kemuliaan Allah, kepada murid-muridnya yang diduga menyimpang kembali ditemukan Tim Pencari Fakta. Kali ini Kemala diduga melakukan penghinaan kepada kepala negara, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Rekaman video ini berisi mengenai salah seorang mantan kepala negara Megawati Sukarnoputri dan Presiden Susilo Bambang Yudoyono. Kemala juga menyinggung soal partai politik yang dinilainya partai terkorupsi di Indonesia. Dalam rekaman video yang lain Kemala juga membenarkan bahwa aborsi bisa dilakukan kapan saja karena hal tersebut diizinkan gereja.
Menyimak temuan-temuan itu Tim Pencari Fakta meminta pemerintah dan penegak hukum serius menangani kasus ini. Menurut Pendeta Hanny Pantow, Tim Pencari Fakta Dugaan Aliran Sesat Yayasan Herman Kemala, video rekaman yang berisi dugaan penghinaan kepala negara dan partai bukanlah bagian seorang hamba Tuhan untuk mengomentarinya.
Herman Kemala, Kamis (24/9) sore, diperiksa di Markas Kepolisian Kota Besar Manado, Sulawesi Utara. Setelah pemeriksaan, ia enggan memberi komentar soal video rekaman tersebut. Kemala diperiksa penyidik berdasarkan adanya laporan dari orang tua salah satu mantan pengikutnya karena dugaan penganiayaan dan pencemaran nama baik.
Kemala diperiksa untuk yang kedua kalinya. Ia diperiksa selama delapan jam. Sejauh ini polisi belum menyatakan Herman Kemala sebagai tersangka. Pekan lalu, Herman Kemala sempat menjadi berita utama di sejumlah media lokal dan nasional setelah rekaman pengajarannya yang disertai dengan pemukulan kepada murid muridnya beredar luas. (Amanda Komaling/DOR)
source: kaskus.us