Tim Fiat Yamaha membocorkan sukses yang diraih pembalapnya Valentino Rossi menggondol juara dunia 2008. Direktur tim yang juga pimpinan dari Yamaha Motor Comp. MotoGP Group, Masahiko Nakajima melakukan presentasi mengenai keberhasilan tim dan sang pembalap, The Doctor.
source : http://otomotif.kompas
Ketika mempresentasikan, Masahiko menjelaskan, buruknya performa YZR M1 selama 2006 dan 2007 menjadi masukkan buat tim melakukan pengembangan. Kesalahan memang bukan pada pembalap, Valentino Rossi yang tahun lalu hanya memenangkan empat seri dan delapan kali naik podium.
Hasil itu membuat posisinya menduduki peringkat ketiga. Hasil terburuk buat pembalap kelahiran Urbino, Italia sejak menapakkan karir di GP 500 bahkan terendah sejak ia mengikuti balapan di kelas 125 cc pada 1996.
Dari penelitian tim Yamaha, kekalahan sepedamotor mereka dari Ducati dan Honda dikarenakan tiga masalah. Pertama, daya tahan dan performa mesin yang kurang bagus. Terutama di soal akseleresi dan kecepatan maksimumnya sangat jelek. Ini dikarenakan tingginnya temperatur air dan oli.
Faktor kedua, borosnya konsumsi bahan bakar. Ini dikarenakan miskinnya campuran udara dan bahan bakar saat balapan.
Terakhir (ketiga), tidak ditemukannya keserasian antara ban dan sasis. Akibatnya, keseimbangan antara daya cengkeram depan dan belakang jelek, termasuk saat di tikungan. Kendala ini membuat Rossi sulit bisa mengimbangi Casey Stoner bersama Ducati dan Dani Pedrosa dengan Honda RC212V.
Solusinya, meningkatkan performa ban secara maksimum. Di sini, Rossi tak ingin memakai ban Michelin menghadapi musim kompetisi 2008. Ia lebih memilih Bridgestone, yang beberapa seri terakhir diikuti pembalap repsol-Honda, Dani Pedrosa.
Kemudian mendongkrak tenaga dapur pacu secara maksimal dan terakhir mengiritkan pemakaian bahan bakar. Untuk mendapatkan kedua unsur ini, pihak Yamaha mengoptimalkan pemakaian piston dan ring, mengganti diameter crankshaft, mengubah sistem pengisian oli dan mengganti semua permukaan komponen mesin dengan bahan yang lebih bagus.
Sektor lainnya, dimensi sasis diubah disesuaikan dengan ban (untuk Rossi karena beralih ke bridgestone). Untuk memaksimalkan performa ban dipakai Engine Management System (EMS).
Perubahan itu membuat tenaga meningkat 12 persen dan torsi naik sekitar 8 persen. Pantas ketika ke luar tikungan, terkadang Rossi bisa melesat cepat menjauh dengnan Stoner, meski pada trek lurus dapat ditempel lagi.
Perubahan itu membuat tenaga meningkat 12 persen dan torsi naik sekitar 8 persen. Pantas ketika ke luar tikungan, terkadang Rossi bisa melesat cepat menjauh dengnan Stoner, meski pada trek lurus dapat ditempel lagi.
Seperti persaingan dengan Ducati di sirkuit Laguna Seca. Tampak, setiap ke luar tikungan – apalagi belokannya tajam - tenaga Yamaha YZR M1 begitu galak. Kemudian menaklukkan tikungnan “S” tenaga motor Rossi selalu padat.
Tak heran, musim kompetisi 2008 sebanyak 18 seri, Yamaha menguasai 10 seri, sembilan disumbangkan Rossi dan satu oleh rekan setimnya, Jorge Lorenzo. Hebatnya, setiap seri, Yamaha acap menempatkan pembalap di podium kemenangan (24 kali naik podium oleh kedua pembalap) dan 7 kali merebut posisi start terdepan..
source : http://otomotif.kompas