Satelit LCROSS saat melepas Centaur untuk ditabrakkan ke Bulna sebelum menabrakkan diri sendiri.
Untuk membuktikan teori bahwa Bulan memiliki simpanan air atau bahkan es, Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) akan menabrakkan satelit L-Cross (Lunar Crater Observation and Sensing Satellite) ke Bulan dengan kecepatan 9.012 kilometer per jam, Jumat (9/10).
Kedahsyatan tabrakan itu diperkirakan akan sekuat ledakan 1,5 ton bahan peledak TNT. Tabrakan itu akan meninggalkan bekas dalam bentuk lubang atau kawah yang baru. Jika memang Bulan memiliki kandungan air, NASA memperkirakan akan ada cipratan air setelah tabrakan.
NASA berasumsi, kandungan air atau es itu tersimpan jauh di bawah permukaan Bulan yang tandus. Satelit L-Cross yang diluncurkan Juni lalu dan ditempelkan pada roket seberat 2,2 ton itu akan menabrak Bulan pada pukul 07.31 waktu setempat.
Namun, sebelum tabrakan, roket yang menempel L-Cross akan dilepas. Setelah tabrakan L-Cross diarahkan kembali ke Bumi membawa foto-foto dampak tabrakan.
"Ini akan menjadi peristiwa spektakuler," kata Manajer Proyek L-Cross Dan Andrews. Hanya dalam waktu satu jam setelah tabrakan, para peneliti bisa segera membuktikan teori kandungan air di Bulan. (AP/LUK) sumber: kompas.com
Kedahsyatan tabrakan itu diperkirakan akan sekuat ledakan 1,5 ton bahan peledak TNT. Tabrakan itu akan meninggalkan bekas dalam bentuk lubang atau kawah yang baru. Jika memang Bulan memiliki kandungan air, NASA memperkirakan akan ada cipratan air setelah tabrakan.
NASA berasumsi, kandungan air atau es itu tersimpan jauh di bawah permukaan Bulan yang tandus. Satelit L-Cross yang diluncurkan Juni lalu dan ditempelkan pada roket seberat 2,2 ton itu akan menabrak Bulan pada pukul 07.31 waktu setempat.
Namun, sebelum tabrakan, roket yang menempel L-Cross akan dilepas. Setelah tabrakan L-Cross diarahkan kembali ke Bumi membawa foto-foto dampak tabrakan.
"Ini akan menjadi peristiwa spektakuler," kata Manajer Proyek L-Cross Dan Andrews. Hanya dalam waktu satu jam setelah tabrakan, para peneliti bisa segera membuktikan teori kandungan air di Bulan. (AP/LUK) sumber: kompas.com